MAKALAH
(Esensi hipotesis dan perencanaan hipotesis)
OLEH
KELOMPOK 1V
SYAIPULLAH.M SYARIPUDDIN
TAMI .A ANNISA RAHMAWATI
TAUPIQ ALI ST. HATIRAH
JURUSAN TARBIAH PROGRAM STUDI BAHASA ARAB
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI
(STAIN) PALOPO
TAHUN 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipotesis
seperti yang kita ketahui pada mata kuliah kemarin (statistik), yakni dugaan
yang mungkin benar, atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau
palsu, dan akan diterima jika faktor-faktor membenarkannya. Penolakan dan
penerimaan hipotesis, dengan begitu sangat tergantung kepada hasil-hasil
penyelidikan terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan.
Hipotesis
dapat juga dipandang sebagai konklusi yang sifatnya sangat sementara. Sebagai
konklusi sudah tentu hipotesis tidak dibuat dengan semena-mena, melainkan atas
dasar pengetahuan-pengetahuan tertentu. Pengetahuan ini sebagian dapat diambil
dari hasil-hasil serta problematika-problematika yang timbul dari
penyelidikan-penyelidikan yang mendahului, dari renungan-renungan atas dasar
pertimbangan yang masuk akal, ataupun dari hasil-hasil penyelidikan yang
dilakukan sendiri. Jadi dalam taraf ini mahasiswa cukup membuat konklusi dari
persoalan-persoalan yang diajukan dalam bab sebelumnya dan merumuskannya dalam
bentuk statmen (pernyataan).
B. Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan hipotesis?
- Apa saya ciri-ciri hipotesis?
- Apa saja jenis-jenis hipotesis?
- Apa saja kegunaan hipotesis?
- Bagaimana cara menguji hipotesis?
- Bagaimana cara menggali dan merumuskan hipotesis?
` BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian hipotesis
Trealese (1960) memberikan
definisi hipotesis sebagai suatu keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat diamati.
Good dan scates (1954)
menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang
dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta
yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai
petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya.
Kerlinger (1973)
menyatakan hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan
antara dua atau lebih variabel.
Dari arti katanya,
hipotesis memang dari dua penggalan. Kata “HYPO” yang artinya “DI BAWAH” dan
“THESA” yang artinya “KEBENARAN” jadi
hipotesis yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan bahasa
Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.
Apabila peneliti telah mendalami permasalahan
penelitiannya dengan seksama serta menetapkan anggapan dasar, maka lalu membuat
suatu teori sementara , yang kebenarannya masih perlu di uji (di bawah
kebenaran). Inilah hipotesis peneliti akan bekerja berdasarkan hipotesis.
Peneliti mengumpulkan data-datadata yang paling berguna untuk membuktikan hipotesis.
Berdasarkan data yang terkumpul , peneliti akan menguji apakah hipotesis yang
dirumuskan dapat naik status menjadi teas, atau sebaliknya tumbang sebagai
hipotesis, apabila ternyata tidak terbukti.
Terhadap hipotesis yang
sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap dua hal yakni
:
1.
Menerima
keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak terbukti (pada akhir
penelitian).
2.
Mengganti
hipotesis seandainya melihat tanda-tandatanda bahwa data yang terkumpul tidak
mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian berlangsung).
Untuk mengetahui kedudukan
hipotesis antara lain
:
1.
Perlu di
uji apakah ada data yang menunjuk hubungan variabel penyebab dan variabel
akibat.
2.
Adakah
data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada ,memang ditimbulkan oleh penyebab
itu.
3.
Adanya
data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang bisa menimbulkan akibat
tersebut.
Apabila
ketiga hal tersebut dapat dibuktikan , maka hipotesis yang dirumuskan mempunyai
kedudukan yang kuat dalam penelitian.
G.E.R
brurrough mengatakan bahwa penelitian berhipotesis penting dilakukan bagi :
1. Penelitian menghitung banyaknya sesuatu
2. Penelitian tentang perbedaan
3. Penelitian hubungan.
B. Kegunaan hipotesis
Kegunaan
hipotesis antara lain :
1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang
gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan
yang langsung dapat diuji dalam penelitian.
3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan
kesimpulan penyelidikan
C. Jenis-jenis hipotesis
Ada dua jenis
hipotesis yang digunakan dalam penelitian antara lain :
1. Hipotesis kerja atau alternatif ,disingkat Ha,
hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya
perbedaan antara dua kelompok.
Rumusan
hipotesis kerja
a)
Jika... Maka...
b)
Ada perbedaan
antara... Dan... Dalam...
c)
Ada pengaruh...
Terhadap...
2. Hipotesis nol (null hypotheses) disingkat Ho.
Hipotesis ini
menyatakan tidak ada perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh
variabel X terhadap variabel Y
Rumusannya:
a)
Tidak ada
perbedaan antara... Dengan... Dalam...
b)
Tidak ada
pengaruh... terhadap...
Saran untuk
memperoleh hipotesis:
1. Hipotesis induktif
Dalam
prosedur induktif, penelitian merumuskan hipotesis sebagai suatu generalisasi
dari hubungan-hubungan yang diamati
2. Hipotesis deduktif
Dalam
hipotesis ini,peneliti dapat memulai penyelidikan dengan memilih salah satu
teori yang ada dibidang yang menarik minatnya,setelah teori dipilih, ia lalu
menarik hipotesis dari teori ini.
D. Ciri-ciri hipotesis
Ciri-ciri hipotesis yang
baik:
1)
Hipotesis
harus mempunyai daya penjelas
2)
Hipotesis
harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel.
3)
Hipotesis
harus dapat diuji
4)
Hipotesis
hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5)
Hipotesis
hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
E. Menggali dan merumuskan hipotesis
Dalam
menggali hipotesis, peneliti harus :
1)
Mempunyai
banyak informasi tentang masalah yang ingin dipecahkan dengan jalan banyak
membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.
2)
Mempunyai
kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang tempat-tempat, objek-objek serta
hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam fenomena yang sedang diselidiki.
3)
Mempunyai
kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan dengan keadaan lainnya yang sesuaia
dengan kerangka teori ilmu dan bidang yang bersangkutan.
Good dan
scates memberikan beberapa sumber untuk menggali hipotesis :
1)
Ilmu
pengetahuan dan pengertian yang mendalam tentang ilmu
2)
Wawasan
serta pengertian yang mendalam tentang suatu wawasan
3)
Imajinasi
dan angan-angan
4)
Materi
bacaan dan literatur
5)
Pengetahuan
kebiasaan atau kegiatan dalam daerah yang sedang diselidiki.
6)
Data yang
tersedia
7)
kesamaan.
Sebagai
kesimpulan , maka beberapa petunjuk dalam merumuskan hipotesis dapat diberikan
sebagai berikut :
1)
Hipotesis
harus dirumuskan secara jelas dan padat serta spesifik
2)
Hipotesis
sebaiknya dinyatakan dalam kalimat deklaraif dan berbentuk pernyataan.
3)
Hipotesis
sebaiknya menyatakan hubungan antara dua atau lebih variabel yang dapat diukur.
4)
Hendaknya
dapat diuji
5)
Hipotesis
sebaiknya mempunyai kerangka teori.
F. Menguji hipotesis
Menguji
hipotesis
Sesuadah
hipotesis dirumuskan , hipotesis tersebut kemudian diuji secara empiris dan tes
logika.
Untuk
menguji suatu hipotesis ,peneliti harus
:
1)
Menarik
kesimpulan tentang konsekuensi-konsekuensi yang akan dapat diamati apabila
hipotesis tersebut benar.
2)
Memilih metode-metode
penelitian yang mungkin pengamatan , eksperimental, atau prosedur lain yang
diperlakukan untuk menunjukkan apakah akibat-akibat tersebut terjadi atau
tidak.
3)
Menerapkan
metode ini serta mengumpulkan data yang dapat dianalisis untuk menunjukkan apakah
hipotesis tersebut didukung oleh data
atau tidak.
Daftar
pustaka
Daftar isi
kata pengantar ............................................................................. I
daftar isi ............................................................................................. 1
bab i : pendahuluan ................................................................. 2
A.
Latar Belakang ................................................................. 2
B.
rumusan masalah ............................................................. 2
bab ii : pembahasan .................................................................... 3
A.
Pengertian Hipotesis .......................................................... 3
B.
Kegunaan
hipotesis ............................................................ 4
C.
Jenis-jenis
hipotesis ............................................................ 5
D.
Ciri-ciri
hipotesis ................................................................ 5
E.
Menggali dan
merumuskan hipotesis ................................ 6
F.
Menguji
hipotesis ............................................................... 7
bab III : penutUP................................................................................
A. kesimpulan........................................................................8
B. Kritik
dan Saran.................................................................8
daftar pustaka .............................................................................. III
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulam
Dari arti kata, hipotesis
memang dari dua penggalan. Kata “HYPO” yang artinya “DI BAWAH” dan “THESA” yang artinya “KEBENARAN” jadi hipotesis yang
kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia menjadi
hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.
Kegunaan
hipotesis antara lain :
5. Hipotesis memberikan penjelasan sementara
tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu
bidang.
6. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan
yang langsung dapat diuji dalam penelitian.
7. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
8. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan
kesimpulan penyelidikan
B.Kritik dan saran
Kami nenyadari dari makalah terdapat banyak kesalahan maka dari itu
snngat kami harapkan keritik dan saran yang sifatnya membangun
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah yang
telah memberikan kita kesehatan serta kesempatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang telah diamanahkan kepada kami dengan judul “Esensi hipotesis dan Perencanaan Hipotesis dengan tepat waktu.
Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada
baginda Nabiullah Muhammad SAW, Sahabat, Tabi’in, tabi’at, dan orang-orang yang
senantiasa berada dijalan ajaran yang telah dibawanya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah
ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami sangat membutuhkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari teman-teman terutama dari dosen pembimbing
Mata Kuliah Metodologi Penelitian ini.
Semoga apa yang kami sajikan, bermanfaat dan
dapat memberikan tambahan wawasan keilmuan kita tentang Esensi Hipotesis dan
Perencanaan Hipotesis.
Terima kasih.
Palopo, 29 November 2011
Penulis
Kelompok IV